Fakta Penting Yang Perlu Diketahui Mengenai Penis Pria
Penis adalah alat vital yang mungkin sudah sangat dipahami oleh semua pria, akan tetapi sebenarnya ada beberapa informasi penting yang perlu dicermati mengenai penis pria tersebut seperti dilansir oleh WebMD.
1. Penis tidak berpikir sendiri
Banyak pria yang mengalami saat dimana tiba-tiba penisnya ereksi dengan sendirinya, dan mungkin kejadian tersebut dialami di tempat-tempat umum.
Pada kenyataannya pria memang tidak dapat mengendalikan penisnya layaknya bagian tubuh lainnya seperti tangan atau kaki. Hal ini terjadi karena penis dikendalikan oleh system syaraf yang tidak selalu dikendalikan secara sadar. Penis pria layaknya denyut jantung maupun tekanan darah, di kendalikan oleh system syaraf otonom.
Terjadinya gairah seksual biasanya karena keterlibatan dari pikiran sadar, namun banyak pula gairah seksual yang terjadi dalam system saraf simpatetik.
Impuls otak pada saat tidurpun dapat menyebabkan terjadinya ereksi. Mengangkat beban berat atau tekanan yang mengakibatkan pergerakan usus juga dapat menimbulkan ereksi.
Stres adalah faktor psikologis yang dapat berperan dalam system simpatetik. Stres dan kecemasan ini menjadi penyebab utama hilangnya gairah seksual dan masalah ereksi.
2. Penis dapat memanjang atau tetap saat ereksi
Sebenarnya tidak ada ukuran konsisten seberapa bertambahnya penis pada posisi rileks dan ereksi. Dalam penelitian terhadap 80 pria, ditemukan bahwa bertambahnya ukuran penis pada saat rileks dan ereksi sangat bervariasi, mulai dari 0.6 cm sampai 8.89 cm
Hal ini tidak berarti bahwa pria dengan penis yang besar juga memiliki ukuran yang sangat besar pada saat ereksi. Karena mungkin saja terjadi pria dengan penis yang terlihat kecil justru sangat besar pada saat ereksi.
Hasil penelitian oleh peneliti seks Alfred Kinsey menunjukkan bahwa penis pria yang pendek saat rileks cenderung mengalami peningkatan panjang dua kali lipat pada saat ereksi.
3. Bentuk penis seperti bumerang
Bentuk penis sebenarnya sangat mirip bumerang. Hal ini tidak tampak secara kasat mata karena akar penis tersimpan di dalam pelvis yang menempel pada tulang kemaluan.Namun bila dilihat pada gambar MRI maka akan terlihat bentuk melengkung seperti bumerang.
Operasi pembesaran penis dengan cara memotong ligament yang memegang akar penis akan memberikan panjang tambahan pada penis. Namun efek samping yang terjadi adalah kekokohan penis yang menjadi berkurang. Karena penis akan kehilangan arah keatas dan bergoyang pada pangkalnya.
4. Penis dapat patah
Walaupun penis tidak memiliki tulang, namun penis dapat menjadi patah, atau dalam medis disebut fraktur penis.
Pada saat ini terjadi akan terdengar bunyi sentakan dan penis berubah warna menjadi hitam dan biru, dengan diiringi rasa sakit yang sangat. Fraktur penis biasanya terjadi pada pemuda yang umumnya memiliki ereksi yang sangat kaku.
Pencegahan fraktur penis dapat dilakukan dengan menjaga gerakan pada saat melakukan hubungan intim. Gerakan yang sangat cepat pada saat penetrasi dapat mengakibatkan penis menabrak tulang kemaluan pasangannya. Selain itu gerakan wanita yang sangat liar juga cenderung dapat mematahkan penis pria.
5. Kebanyakan penis pria tidak disunat
Menurut laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang bekerjasama dengan United Nation Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), diperkirakan hanya 30 persen pria berusia diatas 15 tahun yang di sunat.
Hampir semua orang Yahudi dan Muslim di dunia telah disunat. Akan tetapi Amerika Serikat merupakan Negara dengan pria disunat tertinggi dengan alasan non religious. Hampir 75 persen pria non Yahudi dan non Muslim di Amerika telah disunat. Kanada hanya 30 peren, Inggis 20 persen dan Australia 6 persen.
WHO dan UNAID telah mengeluarkan rekomendasi untuk sunat pada pria dewasa. Hal ini disebabkan oleh bukti bahwa mereka dengan penis yang disunat memiliki resiko lebih rendah terinfeksi HIV.
0 comments:
Post a Comment