Rahasia Seks Hebat Tetapi Tetap Aman, Nyaman Dan Nikmat
Demi mengharapkan kenikmatan seksual lebih, kondom sering diabaikan pasangan bercinta. Padahal wanita muda paling berisiko mengalami kehamilan tak disengaja (accidental pregnancy) ataupun terjangkit Penyakit menular seksual (PMS).
Namun perkembangan saat ini membuat kedua resiko di atas dapat dicegah pada waktu yang bersamaan dengan penggunaan kondom dan hormon pengendalil kehamilan. Hanya saja upaya ini teganjal oleh temuan sebuah studi terbaru dari Northern California, yang menunjukkan bahwa banyak wanita mudah berusia 15-24 tahun diketahu sulit untuk menerapkan keduanya secara bersamaan. Bahkan hanya 5 persen dari 1000 partisipan yang menggunakannya.
Pada awalnya kedua metode diatas banyak digunakan para partisipan untuk menggandakan perlindungan yang digunakan. Namun setelah digunakan berbulan-bulan banyak dari mereka yang berhenti menggunakan kondom atau menghentikan pemakaian metode pengendalian kelahiran, bahkan menghentikan pemakaian keduanya, terutama ketima mereka telah disibukkan oleh pekerjaan atau urusan rumah tangganya.
Ketahui resiko apa saja yang perlu diwaspadai wanita muda ketika bercinta:
- 1 Dari 30 wanita berusia 15-24 tahun berpeluang terserang PMS seperti chlamydia atau gonorrhea
- 1 Dari 20 wanita muda berpeluang hamil akibat bercinta selama terjadinya siklus menstruasi dan 1 dari 4 wanita berpeluang hamil selama masa ovulasi
Baiklah, apa yang bisa dilakukan? Simak 4 langkah sederhana untuk memberi perlindungan ganda bagi wanita saat bercinta agar terhindar dari risiko-risiko di atas seperti halnya dikutip dari care2 :
1. Bicarakan tentang kondom dengan pasangan
Diskusikan penggunaan kondom dengan pasangan, bila pasangan pria enggan menggunakannya, cari tahu apa penyebabnya. Carilah kondom yang terbuat dari bahan yang cocok digunakan dari berbagai bahan pilihan dan tekstur. Bila diperlukan anda dapat meminta nasehat dokter atau ahli kesehatan, dan konsultasikan mengenai penggunaan kondom dan pengendalian kelahiran secara bersamaan.
Peluang seseorang untuk tertular penyakit menular seksual cukup besar, tak peduli seberapa setianya mereka. Penggunaan kondom setiap kali bercinta adalah satu-satunya cara untuk mencegah penularan tersebut.
2. Carilah metode pengendali kelahiran yang pas
Cobalah cari berbagai cara pengendalian kelahiran yang pas untuk anda berdua. Terutama yang bekerja efektif untuk tubuh dan gaya hidup wanita. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda akan tetap aman atau terlindungi meski Anda tengah mencoba metode baru.
3. Terus gunakan kondom
Metode pengendali kelahiran hormonal atau jangka panjang memang bisa membantu mencegah kehamilan, namun anda ataupun pasangan masih bisa terkena PMS. Jadi jangan pernah berhenti memakai kondom hanya karena anda mulai menggunakan pengendali kelahiran.
Tak peduli anda setia pada satu pasangan dan sama-sama telah menjalani tes untuk memastikan anda berdua terbebas dari PMS, tetap gunakan kondom.
4. Jangan berhenti memakai metode pengendali kelahiran
Kondisi ini diperuntukkan bagi wanita yang awalnya menggunakan kondom dan mengonsumsi pil pengendali kelahiran lalu lama-kelamaan berhenti menggunakan kondom dan minum pil sekaligus. Untuk menghindari ketidakamanan dan frustasi saat bercinta maka tanyakan pada dokter kapan waktu yang tepat untuk memulai metode baru jika ternyata metode yang lama tak begitu anda sukai.
Kalaupun anda punya pertanyaan atau kekhawatiran terhadap metode lama dan bermaksud menghentikannya, segera ajukan juga pada dokter anda.
Lagipula berbagai efek samping akibat gonta-ganti metode pengendali kelahiran masih bisa dikendalikan atau hilang dengan sendirinya. Bisa juga dengan menemukan metode yang lebih gampang dipakai atau efek sampingnya lebih sedikit.
Wah paling aman digunakan kedua2nya ya mas hehehe
ReplyDeletebetul mas, selain nyaman juga aman :D
Deletenah ini tips yang saya cari....
ReplyDeleteaman nyaman dan nikmat ... semangat 45
merdeka! kang .... merdeka mendapatkan yang nyaman dan nikmat wwkkwk
Deleteterimakasih sudah berkunjung uda
ReplyDelete