October 6, 2013

Komunikasi Setelah Pernikahan Perlu Diperhatikan


Komunikasi Setelah Pernikahan Perlu Diperhatikan
Pada masa pacaran biasanya baik pria maupun wanita ingin melalu menjalin komunikasi yang intens dengan pasangannya. Komunikasi yang terjalin erat ini membuat pasangan dapat saling mengenal dan mendalami akan karakter masing-masing. Komunikasi yang demikian erat sebelum memasuki gerbang rumah tangga sebaiknya tetap dipertahankan hingga dalam bahtera rumah tangga bahkan sampai anda berdua menjadi tua. Komunikasi yang terjalin baik akan memudahkan anda dalam menghadapi konflik rumah tangga. 

Perdebatan dan perasaan sakit hati sering timbul dalam konflik rumah tangga. Pasangan yang terus-menerus merasa frustasi, tidak dihargai dan terus di salah pahami, akan menimbulkan perasaan yang menumpuk dan meracuni hubungan anda. Perasaan marah yang di tekan dan sembunyikan suatu saat dapat meledak, walaupun hanya oleh hal-hal sepele.

 Akan sulit bagi anda maupun pasangan melakukan percakapan sampai pada akar permasalahan sebelum anda memutuskan meninggalkan percakapan. Emosi yang tertekan membuat anda ingin melarikan diri dari perasaan dan reaksi yang tidak nyaman.

Belajar untuk melakukan komunikasi yang efektif dengan pasangan mengharuskan anda untuk hadir sepenuhnya dan memberi perhatian penuh. Anda harus memiliki komitmen untuk benar-benar mendengarkan dan memperhatikan ungkapan perasaan pasangan anda, bukan hanya mendengar dengan telinga tetapi yang tepenting dengan hati. Blok komunikasi yang mencegah anda dan pasangan tumbuh dalam pemahaman dan keintiman haruslah disingkirkan.

Blok atau hambatan komunikasi adalah sesuatu yang anda lakukan, baik secara verbal maupun non verbal yang menahan anda untuk terhubung secara mendalam dengan orang lain. Beberapa contoh blok komunikasi dalam pernikahan adalah.

1. Mengalihkan pandangan mata anda dan terlihat mengundurkan diri atau putus asa 
    ketika pasangan anda sedang berbicara;
2. Menghela napas dalam-dalam dan keras ketika pasangan anda mengutarakan sudut 
    pandang nya;
3. Melihat arloji atau jam berulang kali;
4. Terus melanjutkan apa yang anda lakukan, ketika pasangan anda sedang mencoba 
     untuk berbicara serius dengan anda;
5..Tidak membuat kontak mata dan tidak memperhatikan pasangan anda secara penuh;
6. Berpikir tentang hal-hal lain yang tidak terkait dengan percakapan ketika pasangan 
    anda sedang berbicara;
7. Tidak mendengarkan pasangan anda, karena anda merasa telah mendengar hal yang 
    sama berulang-ulang dan yakin bahwa itu adalah lagu lama;
8. Menjadi defensif dan segera marah, bukannya menunjukkan pasangan anda rasa 
    hormat dengan mendengarkan dia;
9. Meremehkan pasangan anda, mengutuk, menunjuk, atau membuang muka.
10. Mengganggu pasangan anda sebelum dia selesai berbicara.

Tahukah anda bahwa untuk setiap menit anda marah terhadap seseorang, maka anda kehilangan enam puluh detik kebahagiaan anda yang tidak pernah bisa kembali. Itulah sebabnya anda harus melakukan apa saja untuk mempertahankan niat baik dan keintiman pernikahan anda ketika konflik, kemarahan, sakit hati, dan ketidaksepakatan terjadi.

Jika anda adalah pria yang memiliki rasa cinta pada pasangan anda, anda tidak akan menghancurkannya secara lisan menggunakan kata-kata anda, atau mengabaikan perbedaan pendapat dan keyakinan. Anda tentu  ingin melakukan apa saja untuk memastikan bahwa anda memiliki komunikasi yang berkualitas dalam hubungan anda, dan bahwa anda mengkomunikasikan kepedulian, cinta, dan rasa hormat terhadap pasangan anda.
Posted by Jeffan Taylor On 9:36 PM 2 comments

2 comments:

  1. Setuju mas jefan, memang seharusnya seperti itu terlebih setelah menjadi pasangan sah (suami-istri) komunikasi sangat penting untuk terus dijaga secara intens...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kunci keharmonisan rumah tangga sebetulnya adalah komunikasi yang
      sehat antar kedua pasangan bro

      Delete

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Pengunjung

Flag Counter